Minggu, 28 September 2014

8 fakta menarik tentang kopi luwak


1.Kopi Luwak awalnya adalah kopi rakyat jelata
Kopi luwak sebenarnya sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Kala itu Para penjajah Belanda melarang buruh perkebunan kopi untuk mengolah kopi yang berasal dari pohon kopi. Karena larangan itu akhirnya buruh perkebunan kopi yang notabene adalah rakyat jelata terpaksa memunguti biji kopi sisa pembuangan Luwak yang berceceran di sekitar perkebunan untuk di buat minuman kopi. Setelah pihak Belanda mengetahui bahwa biji kopi dari kotoran Luwak memiliki rasa yang lezat barulah mereka mulai mengumpulkan biji kopi luwak dan bahkan menjualnya sebagai kopi premium.
2.Kopi Luwak dulu di anggap Hoax oleh kebanyakan orang luar negeri
Jumlah kopi luwak yang terbatas dan banyaknya produk kopi luwak palsu membuat orang-orang di wilayah Amerika dan Eropa menganggap kopi Luwak adalah sebuah Hoax dan tidak nyata. Kopi luwak baru booming ketika Oprah Winfrey di tahun 2010 dalam acaranya mendemonstrasikan kopi Luwak. Sejak saat itu permintaan kopi luwak ke Amerika dan Eropa semakin meningkat.
3.Tingkat Produksi kopi luwak sangat sedikit
Karena produksi kopi Luwak sangat tergantung biji kopi yang di makan luwak maka tingkat produksinya sangat terbatas. Menurut data yang ada produksi kopi Luwak di seluruh dunia bahkan tidak mencapai 1 ton per tahunnya bahkan di prediksi hanya mencapai angka 500 kg per tahunnya.
4.Indonesia adalah Negara dengan tingkat produksi kopi Luwak terbanyak
Produksi kopi Luwak saat ini tersebar di Negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Kita boleh bangga karena ternyata Indonesia merupakan Negara yang memproduksi kopi Luwak terbanyak di seluruh dunia. Produksi kopi Luwak di Indonesia mencapai 200 kg pertahunnya.
5.Kopi Luwak adalah kopi termahal di dunia
Keunikan kopi luwak serta keterbatasan jumlah produksinya membuat kopi luwak menjadi kopi termahal di dunia saat ini. Fakta ini bahkan sudah tercatat di Guiness book of Records. Di Amerika kopi Luwak bisa mencapai harga 10 juta per kilonya. Harga yang lebih spektakular lagi di temukan di Inggris dimana secangkir kopi luwak di hargai sampai £70 atau setara dengan satu juta rupiah di outlet terbaru DSTRKT di Picadilly London.
6.Kopi Luwak menjaga keseimbangan ekosistem
Karena proses produksinya yang bersifat natural dengan memanfaatkan system pencernaan Luwak maka secara tidak langsung kita telah menjaga kelestarian habitat luwak dan ekosistem di sekitarnya. Pengembangan metode produksi dengan penangkaran luwak juga secara tidak langsung ikut melestarikan Luwak dan menjaganya dari kepunahan.
7.Kopi Luwak aman di minum oleh penderita maag
Kandungan kafein yang rendah di kopi luwak serta rendahnya tingkat keasaman kopi luwak membuat kopi ini aman di minum oleh penderita maag. Bahkan ada beberap orang yang secara ekstreem menggunakan hal ini untuk mengetes keaslian kopi luwak.
8.Kopi Luwak halal untuk di minum dan di perjualbelikan
MUI sudah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa Kopi Luwak halal untuk di minum dan di perjualbelikan asalkan biji kopi luwak telah melalui proses pencucian terlebih dahulu sebelum di olah menjadi biji kopi atau bubuk kopi siap saji.

sejarah masuknya kopi arabika di indonesia


Apakah Anda sudah pernah menikmati kopi arabika dari berbagai daerah di Indonesia? Kalau belum, kami sarankan Anda segera mencobanya. Perlu Anda ketahui, ternyata kopi arabika dari Indonesia termasuk kopi-kopi yang terbaik di dunia. Iklim negara kita yang tropis dan kontur tanah yang banyak pegunungan sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman kopi arabika. Perpaduan iklim dan kontur tanah tersebut menghasilkan kopi arabika yang berkualitas tinggi dan  mempunyai keistimewan yang berbeda tiap daerah. Hebatnya, rasa kopi arabika dari tiap daerah berbeda-beda dan itu sangat digemari oleh pecinta kopi dari seluruh dunia.

Bisa dikatakan kopi arabika kita adalah primadona bagi pecinta kopi di seluruh dunia, kita harus bangga karena itu. Kopi Arabika Indonesia yang menjadi primadona di pasar dunia berasal dari Aceh Gayo, Mandheling Sumatra, Lintong, Preanger, Jawa, Bali kintamani, Flores, Toraja, dan Papua.

Kopi arabika di Indonesia dalam sejarahnya dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda.
Kopi arabika di Indonesia dalam sejarahnya dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda, mula-mula mereka menanam kopi dengan sistem tanam paksa. Kopi arabika dari Yaman yang pertama ditanam, di barat pulau Jawa yang sekarang menjadi provinsi Jawa Barat. Setelah sukses di barat pulau Jawa penanaman kopi arabika lalu  menyebar ke timur pulau Jawa. Kopi arabika inilah yang akan menjadi kopi legendaris dari Indonesia, orang barat menyebutnya dengan kata Java merujuk dari asal kopi yaitu pulau Jawa. Java coffee begitu terkenal di Amerika, kopi ini menjadi primadona di dunia karena rasa dan aromanya yang eksotis. Begitu tersohornya hingga kata Java tidak hanya digunakan untuk kopi yang berasal dari pulau Jawa saja, melainkan sebagai kata yang melambangkan kopi yang enak dan elegan.
        
Setelah sukses menanam kopi arabika di pulau Jawa, pemerintahan kolonial Belanda melanjutkan menanam kopi arabika ke pulau Sumatra, Sulawesi, Bali, hingga Papua. Ketika itu kopi arabika menjadi komoditas yang menguntungkan dan mempunyai harga yang tinggi di pasar Dunia. Kopi arabika yang ditanam di pulau Sumatra oleh pemerintah kolonial Belanda, saat ini menjadi kopi arabika kategori terbaik di dunia. Kopi arabika tersebut meliputi kopi Aceh gayo, Mandheling Sumatra, dan Lintong. Kita akan mudah menemukan kopi-kopi tersebut di berbagai negara yang mempunyai kebiasaan minum kopi yang baik. Kopi arabika kita menjadi mahal dan berkelas setelah diolah oleh pelaku usaha kopi di negara-negara tersebut.
         
Kopi Toraja, Bali kintamani, Flores, dan Papua juga mempunyai tempat di hati penikmat kopi di dunia. Kita sekarang tahu, ternyata kopi arabika kita telah merambah dunia dan menemani gaya hidup orang-orang di berbagai belahan dunia. Kopi arabika dari Indonesia melambangkan minuman yang eksotis, mahal, dan elegan. Apalagi di jaman modern ini,  kopi menjadi bagian budaya dari bangsa-bangsa di berbagai negara. Kopi itu komplek, bukan hanya minuman hitam yang nikmat tetapi ada balutan budaya yang menyertainya.Bagaimana menurut Anda?